Posted by: deddyek | January 16, 2013

Rumah Makan Kaliotik – Lamongan

Kali ini kami jalan-jalan di kota Lamongan. Bukan sih hehehe .. tepatnya hanya mampir selepas mengantar kakak ipar dan keluarganya ke Bandara Juanda Surabaya.

Dalam perjalanan dari Surabaya ke Cepu, selepas dzuhur itu kami pas melewati kota Lamongan. Kota yang terkenal akan soto dan pecel lelenya .. :).

Berhubung waktu makan siang sudah lewat dan supaya kami serta pak sopir tidak masuk angin dalam meneruskan perjalanan, kami sempatkan sejenak untuk berhenti dan makan siang. Pilihannya jatuh ke sebuah rumah makan yang lumayan terkenal bagi warga Lamongan atau para musafir yang tengah melewati daerah tersebut.

Rumah Makan Kaliotik, begitu nama rumah makan tersebut. Rumah makan yang nampaknya selalu ramai dengan pengunjung itu berada di Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 27, Lamongan.

Ketika kami sampai di lokasi, kami mendapati begitu banyaknya pengunjung di rumah makan tersebut. Di luar saja, parkirannya begitu penuh hingga kami harus parking on the street.

Dan di dalam ruanganya, tentu saja begitu riuh sesak.

Secara umum rumah makan ini memiliki bentuk bangunan yang cukup bagus. Begitu banyak meja makan disediakan di dalamnya. Namun karena hari itu masih dalam suasana liburan idul fitri dan berlokasi di area yang cukup strategis ditambah lagi kedatangan kami pas di waktu makan siang, ruangan dalam rumah makan tersebut seakan-akan tak cukup untuk menampung banyaknya pengunjung.

Menurut informasi, rumah makan ini sudah ada sejak tahun 1965-an dan tentu saja dengan bentuk bangunan dan jenis menu yang jauh lebih sederhana dari yang sekarang. Seiring bergantinya waktu, generasi dan visi usaha, maka jadilah seperti yang ada saat ini. Termasuk juga sistem penjualannya.

Sistem prasmanan dipilih oleh pengelolanya untuk dijalankan pada rumah makan ini. Ya, kalo di Jakarta atau Bandung, miriplah dengan Rumah Makan Ampera. Pengunjung pertama-tama mesti antri untuk mengambil peralatan makan (piring, sendok dan garpu), kemudian antri mengambil makanan dan dibagian akhirnya akan dihitung oleh penjaganya.

Yang membedakan, kalo di tempat lain, setelah dihitung langsung bayar, di rumah makan ini berbeda. Setelah dihitung harga makanan dan minumannya, pengunjung akan mendapatkan kartu yang mewakili nilai dari harga makanan/minuman seperti di bawah ini.

Dan setelah selesai makan, barulah pengunjung mendatangi bagian kasir sambil membawa kartu tersebut, lalu dilakukan proses pembayaran. Dan sistem ini juga yang kami ikuti di rumah makan ini.

Sebagai informasi, menu yang disajikan cukup beragam. Tentu saja tetap menampilkan ciri khas Jawa Timurnya. Aneka masakan ikan dan ayam disajikan di meja. Ditemani tempe, tahu, begedel, bakwan jagung, dan lain-lain. Untuk sayurnya, sayur asem menjadi andalannya. Tidak ketinggalan disediakan pula beberapa jenis sambal. Selain itu disajikan pula soto, rawon dan gulai.

Untuk minumannya, banyak macam yang bisa dipilih dari yang panas hingga yang dingin. Dari kopi, teh, jeruk hingga softdrink.

Dari semua makan itu, untuk setiap porsinya (nasi + sayur + lauk) dihargai antara 10,000 s/d 15,000. Cukup terjangkau tentunya.

Siang itu kami memilih ikan, tempe, bakwan dan sayur asem untuk menemani nasi yang masih hangat. Sementara beberapa minuman dingin seperti es jeruk, es cincau dan teh botol menjadi pelengkap makan siang saat itu.

Berhenti sejenak di perjalanan, saat siang yang panas dan saat haus serta lapar menyapa, menikmati menu khas Jawa terasa begitu nikmat. Alhamdulillah, cukup menambah energi untuk meneruskan perjananan ke Cepu.

Sambil istirahat sejenak, kami sempatkan untuk mengambil beberapa photo suasana ramainya pengunjung yang memenuhi rumah makan tersebut sebagai kenangan. Siapa tahu, suatu hari nanti kami akan singgah kembali di rumah makan ini.

=======================================================
photo : by deddy
=======================================================


Responses

  1. minta no telfon yang bisa di hubungi.sertakan alamat rute perjalanan..,.

    • JL. Jaksa Agung Suprapto No. 27 Telp. (0322) 321154 Kabupaten Lamongan (Sebelum terminal Lamongan)

  2. Langganan saya nih. Saya sering mampir kalau pulang ke Tuban. Hehehw

  3. Menu sederhana namuin sarat gizi


Leave a comment

Categories