Masjid Agung Gresik di Gresik

Letak geografis kota Gresik yang berada di pesisir pantai, terwakili jelas dengan kondisi udaranya yang begitu panas menyengat. Begitulah yang kami rasakan dalam perjalanan kali ini.

Laju kami terhenti manakala memasuki kawasan pemerintahan kabupaten Gresik, di sekitaran Jl. Wahidin Sudirohusodo. Sebuah bangunan yang cukup megah menarik perhatian kami untuk menyinggahinya. Untuk me-recharge batin dengan menunaikan sholat dzuhur di di dalamnya dan menyegarkan raga dengan istirahat sejenak di sana.

Di Masjid Agung Gresik, siang itu kami menghentikan langkah sejenak sebelum lanjutkan perjalanan menuju Cepu.

Sekilas tentang masjid ini

Sebagaimana setiap kabupaten atau kotamadya lainnya yang memiliki sarana untuk beribadah dalam bentuk Masjid Agung, di kabupaten Gresikpun demikian.

Sebagaimana pula di setiap kabupaten atau kotamadya lainnya yang menempatkan Masjid Agung di lingkungan perkantoran pemerintahan daerah, di kabupaten Gresikpun sama.

Karena lokasinya tersebut, masjid ini begitu mudahnya dijangkau oleh warga Gresik dan sekitarnya untuk datang memakmurkannya.

Setelah dibangun beberapa tahun, masjid ini diresmikan pemakaiannya oleh Bupati Gresik kala itu pada 27 Pebruari 2004.

Tampilan Eksterior Masjid

Masjid yang lokasi tepatnya di sisi barat dari pertigaan antara Jl. Wahidin Sudirohusodo dan Jl. Mayjend Sungkono ini, terlihat begitu gagah berdiri seakan menyambut mereka yang tengah melewati kedua jalan tersebut untuk sejenak menyinggahinya.

Arsitektur Jawa Modern sepertinya menjadi gaya dari masjid ini. Hal itu dapat terlihat dari bentuk bangunan yang kotak dan kubah yang berbentuk limas. Namun semua itu ditampilkan dengan bentuk yang elegan sehingga terlihat begitu megah dan modern.

Sementara itu, sebagai sarana untuk mengumandangkan azan, masjid ini dilengkapi dengan sebuah menara yang cukup tinggi. Bentuknya yang cukup sederhana menjadikannya begitu serasi bersanding dengan bangunan masjidnya.

Bangunan masjid ini terdiri dari tiga lantai. Lantai dasar untuk ruang serbaguna, lantai satu untuk ruang sholat utama sedangkan lantai dua untuk ruang mezanine.

Jamaah dapat memasuki masjid ini melalui pintu timur, selatan ataupun barat. Di sana terdapat akses baik menuju ruang serbaguna ataupun lantai satu.

Tempat wudlu dan toilet terdapat di sisi utara dari ruang serbaguna.

Berikut beberapa photo tampilan eksterior masjid yang diambil dari beberapa sisi di antaranya :

Sisi timur :

Sisi selatan :

Sisi barat :

Sisi utara :

Tampilan Ruang Serbaguna dan Teras

Ruangan yang berada di lantai dasar ini hanya dibuka pada waktu di mana ada kegiatan yang dilangsungkan di sana. Pada waktu kami singgah di sana, ruangannya terkunci rapat.

Para pengunjung yang tengah singgah di sana, biasanya beristirahat di teras atau selasar yang mengelilingi ruang serbaguna.

Dari teras ini terdapat akses untuk menuju ruangan wudlu serta toilet.

Dan untuk menuju ruang sholat utama dapat dilakukan dengan melewati tangga yang disediakan pada sisi utara dan selatan dari teras ini.

Tampilan Ruang Sholat Utama

Dengan melalui tangga tersebut sampailah kami di serambi ruang sholat utama. Beberapa pintu besar yang terbuat dari kayu dan dihias dengan ukiran kaligrafi terlihat berjejer di sana. Beberapa di antaranya sengaja dibuka untuk memberikan akses kepada jamaah masuk ke dalam ruangan sholat.

Masjid ini memiliki ruang sholat utama yang cukup luas. Nuansa putih terlihat begitu dominan pada dinding atas. Sedangkan pada dinding bawah dan lantai didominasi nuansa abu-abu yang dihadirkan oleh pelapisan marmer padanya.

Kubah bagian dalam dari masjid ini nampak sederhana. Tidak seperti masjid-masjid yang lain yang penuh dengan ornamen dan warna. Lapisan kayu menghias di sana.

Lampu-lampu cantik terlihat digantung pada tengah-tengah ruangan untuk memberikan pencahayaan saat dibutuhkan.

Melangkah ke depan, sampailah pada area mihrab yang berhiaskan ornamen-ornamen ukiran kayu. Sementara sebuah kaligrafi berlafazkan “Allahu Akbar” berada di tengah-tengahnya. Dan tak ketinggalan pula, sebuah mimbar kayu diletakkan di dalamnya.

Ruangan yang luas dan sirkulasi udara yang mengalir, membuat kami nyaman sholat di dalam masjid ini.

Tampilan Lantai Mezanine

Selepas sholat kami menuju ke lantai dua yang biasa disebut lantai mezanine. Lantai ini biasanya digunakan untuk jamaah wanita. Atau jika pada hari jumat tatkala ruang sholat utama telah penuh, dapat digunakan untuk jamah pria untuk beribadah di sana.

Berikut tampilan lantai mezanine dari masjid ini.

Untuk menambah estetika dari ruang ini, terdapat beberapa ornamen ukiran serta kaligrafi yang menghiasinya. Kaligrafinya berupa tulisan arab berlafazkan ayat-ayat suci Al-Quran.

Masih di lantai mezanine, dari sini kami bisa menyaksikan tampilan ruang sholat utama yang seakan terhampar luas. Garis batas shaf sholat terlihat begitu rapi berjajar di sepanjang lantai.

************************

Perlahan waktu bergulir tanpa terasa. Hampir semua tempat di masjid telah kami jelajahi. Suatu masjid yang memiliki disain arsitektur yang memadukan berbagai gaya yang berbeda. Ada Jawanya, ada minimalis modernya dan ada sedikit sentuhan Timur Tengahnya. Semua itu menghadirkan bentuk bangunan masjid yang unik dan berbeda dari masjid-masjid lainnya.

Semoga keindahan dan kemegahan masjid ini menjadikan daya tarik tersendiri bagi warga sekitarnya untuk beramai-ramai memakmurkannya. Dan semoga masjid yang menjadi ikon baru dari kabupaten Gresik ini tetap terawat dan terjaga demi kenyamanan para jamaahnya.

=======================================================
photo : by deddy
=======================================================