Posted by: deddyek | May 20, 2013

Berwisata di Taman Matahari, Cisarua, Bogor

Kabupaten Bogor yang begitu luas tidak diragukan lagi memiliki potensi wisata yang begitu banyak dan beraneka. Hampir setiap akhir pekan, berduyun-duyun warga dari kawasan Jabodetabek mendatanginya untuk sekedar melepas penat sejenak dari kesibukan yang ada.

Dan di hari Ahad pada pertengahan November 2012 itu, berbekal voucher tiket masuk gratis dari salah satu minimarket di dalam perumahan, berangkatlah kami berdua menuju salah satu lokasi tersebut.

Taman Wisata Matahari, begitulah nama dari obyek wisata yang cukup memasyarakat. Dengan tarif masuk yang hanya Rp. 10,000 pada hari biasa dan Rp. 15,000 pada akhir pekan, membuatnya begitu terjangkau bagi setiap lapisan masyarakat untuk menikmati beragam wahana dan fasilitas yang ada di dalamnya.

Untuk menuju lokasi kami menggunakan Commuter Line hingga Stasiun Bogor. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan Angkot No. 02 Jurusan Sukasari hingga sampai PDAM. Dari sana kami lanjutkan perjalanan dengan menaiki Angkot jurusan Cisarua.

Berhubung masih pagi dan obyek wisata tersebut belum buka, kami langsung saja minta diturunkan di Cimory Resto untuk sarapan pagi.

Setelah menyantap sarapan pagi di sana, kami kemudian beranjak menuju Taman Wisata Matahari. Cukup dengan berjalan kaki menyusuri Jl. Raya Puncak ke arah Ciawi, sampailah kami di gerbang lokasi Taman Wisata Matahari.

Dari gerbang tersebut menuju pintu masuk obyek wisata ternyata masih lumayan jauh. Sekitar satu kilometer perjalanan yang mesti ditempuh untuk sampai di sana.

Lumayan pegel ya untuk sampai di sana hehehe .. Namun karena masih pagi dan udaranya cukup segar, ditambah panorama pesawahan dan sungai di salah satu sisinya, menjadikan langkah kaki kami tanpa terasa sampai di lokasi.

Pagi itu halaman parkir obyek wisata tersebut masih terlihat kosong. Hal itu berbeda terbalik dengan saat siang hingga sore hari. Area parkiran akan begitu penuh dengan kendaraan pengunjung.

Begitupun dengan deretan kios yang biasa ditempatkan di salah satu sisi area parkir. Belum terlihat kesibukan yang berarti di sana. Beberapa di antaranya sudah membuka kios dan yang lainnya malah masih tutup.

Kami tiba sekitar 15 menit sebelum loket dibuka. Jadi bersama para pengunjung lainnya yang telah datang di lokasi, kamipun mesti menunggu sejenak.

Sambil menunggu kami perhatikan peta area dari obyek wisata ini. Wow, ternyata cukup luas dan wahananya begitu banyak dan beragam. Dengan tarif Rp. 15,000 hampir semuanya wahana dapat dinikmati dengan cuma-cuma kecuali Water Park.

Waktu yang ditunggupun tiba dan pintu masukpun telah dibuka. Satu persatu pengunjung memasuki area obyek wisata, tak ketinggalan pula kami.

Melangkahlah kami menyusuri jalanan yang beraspal hingga melewati jembatan yang gemericik suara air di bawahnya begitu segar terdengar.

Jalan berlapiskan batu yang ditata sedemikian rupa menjadi jalur lanjutan yang kami lewati. Jalan tersebut berada di tepi sungai kecil yang airnya mengalir dengan deras. Sedang rerimbunan pohon menghias untuk menghadirkan kerindangan dan keteduhan bagi pengunjung yang lewat di bawahnya.

Wahana yang kami lewati pertama adalah Water Park. Suasana sepi terlihat jelas di sana. Maklum saja, jam buka wahana tersebut masih belum tiba waktunya.

Tak jauh dari wahana tersebut terdapat Taman Naga. Taman tersebut berbentuk suatu lapangan yang dihiasi beberapa patung naga pada sisi-sisinya. Sedang di bagian tengahnya terdapat kolam air mancur.

Tak lama kami di sana. Terminal Mobil Motor Safari menjadi tujuan kami berikutnya. Dari sana kami hendak mengelilingi area obyek wisata dengan menaiki mobil wara-wiri yang disediakan secara gratis.

Tak perlu waktu lama untuk menunggu, begitu jumlah penumpang mencukupi, berangkatlah kendaraan wara-wiri tersebut menyusuri jalanan yang ada di obyek wisata.

Setelah puas mengitari obyek wisata kami lantas turun di suatu lokasi yang dekat dengan Children Adventure Park. Wahana itu berupa permainan air dengan menggunakan sepeda air berbentuk bebek yang dikhususkan untuk anak-anak.

Berdua kaki meneruskan langkah menyusuri rerimbunan pepohonan berakar dan palem, hingga sampai di suatu Saung yang cukup besar yang dinamai Saung Manado. Sayang kami tidak bisa masuk ke dalamnya, karena proses perbaikan tengah berlangsung.

Wahana-wahana berikutnya masih ada di depan. Perlahan kami melangkah menyusuri jalan yang kiri kanannya terdapat kolam ikan. Banyak pengunjung yang berhenti sejenak di sana untuk sekedar melihat-lihat ikan koi yang jumlahnya cukup banyak.

Wahana Air menjadi tujuan kami berikut. Kami hendak menikmati permainan sepeda air di sana. Selain sepeda air juga terdapat permainan balon air yang cukup menantang, terutama bagi anak-anak.

Setelah mengantri sejenak, tibalah giliran kami. Dan tak seperti yang kami sangka, ternyata agak berat untuk mengayuh sepeda air tersebut. Untuk mengelilingi kolam yang ada, perlu energi yang cukup. Ngos-ngosan dan basah oleh air adalah kondisi kami kala itu. Capek tapi gembira hehehe 🙂 ..

Selanjutnya kami melangkah menuju Lapangan Duren untuk beristirahat sejenak. Lokasi tersebut hanya berupa lapangan yang dilapisi bebatuan kecil dengan pepohonan yang menghias di kelilingnya. Seperti biasa di setiap lapangan, beberapa penjaja makanan dan minuman nampak terlihat di sana untuk memudahkan pengunjung membeli makanan atau minuman.

Menjelang siang itu, suhu udara mulai terasa panas. Mendung yang menggantung di langit, satu per satu menyatu membentuk kelompok yang berwarna putih dan kelabu. Berharap cuaca siang itu aman untuk meneruskan langkah ke depan.

Dan tak terasa sebotol air putih dingin pun habis membasahi kerongkongan kami. Fresh, begitu yang kami rasakan. Apalagi diiringi tiupan sepoi angin gunung yang menghembus .. whusss … seakan menghapus semua peluh kami dan bergantikan dengan kesegaran untuk kembali berjalan.

Sebuah Danau buatan yang cukup luas menjadi tujuan kami berikutnya. Di sana terdapat wahana perahu naga yang bisa untuk dicoba. Cukup dengan membayar Rp. 5,000 per orang, pengunjung bisa berkeliling danau dengan menaikinya.

Setelah membeli tiket wahana, bersama beberapa penumpang kami lantas di arahkan menuju tempat di mana perahu-perahu naga bersandar. Satu per satu kami memasukinya untuk selanjutnya duduk di bangku-bangku kayu yang disediakan.

Dan tak lama kemudian, terdengarlah suara nyaring dari mesin perahu. Setelah menunggu satu dua orang lagi untuk memenuhi minimal kapasitas, melajulah perahu naga menyusuri danau.

Selain wahana perahu naga bermotor, juga terdapat wahana permainan perahu naga yang menggunakan kayuh.

Sekitar sepuluh menit perahu naga motor membawa kami mengelilingi danau. Pepohonan dan beberapa wahana lain yang berada di samping danau menjadi pemandangan yang kami dapati selama di perahu. Tawa anak-anak dari pengunjung yang duduk di belakang kami tampak hadir menghiasi. Hmmm.. dengan tarif yang cukup murah, wahana di obyek wisata ini mampu menghadirkan keceriaan bagi para pengunjungnya. Termasuk pula kami.

Tak terasa beberapa bagian dari baju kami telah basah oleh percikan air. Dan tak terasa pula, tibalah kami kembali di dermaga. Dan berarti usai sudah waktu bagi kami untuk menikmati wahana tersebut.

OK, lanjut ke wahana spot berikutnya … yaitu .. cari oleh-oleh sebelum pulang.

Pasar Murah demikian nama tempat tersebut. Sebuah bangunan yang disediakan oleh pengelola obyek wisata bagi para pengunjung untuk membeli beragam oleh-oleh atau buah tangan.

Di pusat oleh-oleh ini pengunjung bisa mendapati beragam jenis suvenir seperti kaos, gantungan kunci, dll. Tak ketinggalan pula beragam jenis tas, sepatu dan sandal. Untuk urusan harga, tentu saja cukup terjangkau. Kalau merasa masih kemahalan, silahkan ditawar saja.

Nah, sedang untuk kami, deretan penjual oleh-oleh berupa makanan menjadi sasaran kami. Aneka keripik, dodol, asinan, manisan dan kue-kue kering ada di sana. Keripik bayam yang digoreng di tempat menjadi pilihan kami. Asyiknya, para penjual akan dengan senang hati menawarkan ke pengunjung untuk mencicipnya terlebih dahulu. Hmmm.. renyah dan gurih keripik bayamnya. Paslah untuk oleh-oleh.

Membeli oleh-oleh siang itu menjadi aktifitas terakhir kami di obyek wisata Taman Matahari.

Petir mulai menggelegar. Mendung gelappun mulai datang menyelimuti. Perlahan-lahan gerimis mulai turun membasahi. Dari depan Pasar Murah, kami menaiki Angkutan Wara-Wiri untuk menuju lokasi terdekat dari pintu keluar.

Sebelum dzuhur, kami telah melangkah menuju pintu pintu keluar dari Taman Matahari. Bersamaan dengan itu, pengunjung dengan jumlah yang jauh lebih banyak datang memasuki. Area parkir yang pagi hari tadi kosong, kini telah penuh dengan ratusan bus besar dan kendaraan pribadi.

Oh ya .. Sebenarnya masih cukup banyak lagi wahana yang ada di dalamnya, yang belum sempat kami singgahi. Tapi overall, dengan tarif yang begitu terjangkau, kami cukup puas dengan apa yang kami dapati selama berwisata di dalamnya.

====================================================
photo by : deddy
====================================================


Responses

  1. taman matahari sngat lengkap.mau tanya tempat pembuatan kerajinan bunga2 yang cantik itu dimana ya

  2. Kenapa ya dinamakan taman matahari?

  3. […] Menyusuri danau dengan perahu naga bermotor Taman Wisata Matahari Bogor via 2dheart.wordpress.com […]

  4. […] Menyusuri danau dengan perahu naga bermotor Taman Wisata Matahari Bogor via2dheart.wordpress.com […]

  5. […] Menyusuri danau dengan perahu naga bermotor Taman Wisata Matahari Bogor via2dheart.wordpress.com […]

  6. […] Menyusuri danau dengan perahu naga bermotor Taman Wisata Matahari Bogor via2dheart.wordpress.com […]

  7. menaiki wahana bayar lgi?

  8. Sangat menarik wahananya,,semoga harganya bersahabat bagi keluarga


Leave a comment

Categories